Penguatan Rupiah yang terjadi belakangan ini cukup membuat nafas sedikit lega, pasalnya setelah beberapa bulan terakhir ini terjadi gempuran yang luar biasa dari perang dangan Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok. Perang dagang tersebut membuat Dolar Amerika Serikat mengamuk tidak terkendali kepada sejumlah negara terdampak. Indonesia termasuk salah satu negara yang cukup kuat untuk menahan laju kenaikan dolar meskipun terjadi penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika serikat.
Dalam upaya penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar amerika serikat, pemerintah menghimbau segenap pemnagku kepentingan dan juga rakyat Indonesia untuk saling bahu - mambahu menggunakan rupiah sebagai mata uang, menjual dolar AMerika Serikat, menunda wisata luar negeri, dna juga mengurangi dan berhneti membeli barang dari luar negeri termasuk mengurangi angka impor yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia.
Dilansir dari Bloomberg, pada perdagangan hari in, penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat telah mencapai level 14.590 rupiah per dolar amerika serikat atau menguat sebesar 1,45%. Sri Mulyani menilai bahwa investor melihat adanya usaha yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dan juga otoritas terkait untuk menguatkan perekonomian Indonesia. Yang artinya investor kembali mau berinvestasi di Indonesia sehingga cukup mampu membuat Rupiah kembali menguat.